Judulnya ngikutin slogan dari So Ji Soeb yang lagi maen sebagai John Kim aka Kim Young Ho di serial Oh My Venus, tayang di KBS world tiap Senin dan selasa jam 8 malem.
Ini drama kayaknya ga terlalu ngetop, mungkin karena temanya bukan tema cinta mendayu-dayu pada umumnya. Tokoh ceweknya Kang Joo Eun yang dimainkan oleh Shi Min Ah, bukan tipe cewek mendayu-dayu kebanyakan nangis. Dia punya sifat yang teguh, pantang menyerah dan bahagia dengan segala yang dia punya.
Yah well poinnya bukan di rating drama dan kisah cintanya sih (ngarep sih saya gantiin Shi Min Ah heheu, dasar), tetapi tema cerita yang mengiringi. tentang obesitas, kebahagiaan dan kesehatan.
Awalnya Joo Eun adalah cewek tercantik di Daegu, dijuluki Venus Of Daegu. Cuma dia punya caara makan yang salah, pola hidup yang ga beres, doyan makan tapi jarang olah raga. Plus sekolahnya di bidang hukum membuat dia lebih sibuk berkutat dengan buku hukum ketimbang dengan olah raga dan makanan sehat. Ditambah sejak remaja dia terbiasa menjaga ibu dan adik laki-lakinya, sehingga tidak ada waktu buat olah raga dan memikirkan dirinya sendiri. Pacarnya pun setia padanya, jadi apa masalahnya menjadi sedikit gemuk?
Dunia terbalik ketika menyadari pacarnya tidak sesetia yang dia bayangkan, dan selingkuhan pacarnya adalah cewek langsing, teman sekolahnya dan dulu gemuk pake banget. Jelas Joo Eun terpukul. Dari sana dia pun terobsesi ingin kurus lagi, bukan untuk merebut hati pacarnya kembali, lebih tepatnya ingin memperlihatkan ke pacarnya dan selingkuhannya, dia bisa cantik di hadapan mereka.
Klise? Mungkin.
Memang ada masalah dengan gemuk? Kan yang penting sehat. Gemuk, sedikit gemuk, mungkin tidak apa-apa. Obesitas? Sorry to say, kebanyakan obesitas mengalami banyak masalah dengan kesehatan. Bicara saja pada diri sendiri, dari dalam hati yang paling dalam, sehatkah kita ketika mengalami obesitas?
Saya jawab jujur, tidak. Saya obesitas, berat ideal saya 57 kilo, dan sekarang saya 85 kg (sebelum diet bahkan 95 kg). Sampai sekarang saya mengalami linu di beberapa sendi, lemas, kolesterol tinggi, gula darah jelas tinggi karena saya lemas dan linu, plus asam urat. Saya belum chek jantung, belum berani, takut jantung juga bermasalah, mengingat waktu berat saya masih 95 Kg, saya gampang lelah, napas ngos2an padahal cuma angkat ember aja. Itu kenapa saya mati2an olah raga dan merubah pola makan (meski sebulan ini lagi bandel, kembali ke gaya lama heheu, maafkannnn...mulai on the track lagi, suerrr)
Awalnya memang berniat menurunkan berat badan, karena jujur nihhhh beli baju rasanya kesel banget, nyari baju ukuran 3L sampe celana atau rok 5L itu susyahhh, sekalinya dapet saya harus merogoh kantong dalam-dalam. Ibaratnya, kalau beli yang ukuran M bisa dapet 3, di ukuran saya cuma dapet 1 -_-
Plus pembulian, atau menghinaan sering ada di FB, socmed. Meski saya golongan cuek, lama-lama fisik dihina juga menyebalkan ya...
Dan saya pun diet, dengan alasan yang salah. gak PD dengan tampilan saya. yang mengikuti FB saya akan sadar, bahwa saya jarang nongol dengan PP full face, mesti ada teman atau anak yang menemani saya, sehingga saya berani upload foto saya.
Dan diet-diet itu gagal total, saya kan orangnya gak kuat nahan laper :D
Menyerah? jelas
Sampai puasa kemarin, di awal puasa saya sering pusing, gak nyaman sama tubuh saya. Dugaan saya waktu itu paling tensi naik karena jadwal tidur kacau. Kemudian iseng sama ke tempat bidan dekat rumah saya. Periksa tensi, tinggi, nimbang 95 kg, chek Hb rendah pake banget, biyuhhh selamet bisa naek motor. Chek kolesterol, asam urat, semua tinggi. Bidannya sampe geleng2 kepala, "bisaan naek motor sampe sini." heheu
Dari sana saya disarankan olah raga. "Jogging aja, Mbak. Atau naik sepeda," saran bu bidan.
Tetapi saya tahu banget, kalau ga ada target, saya males olah raga. Senam aerobic? Saya nyerah, susah ngikutin gerakannya karena gerakan tubuh saya lambat.
Teman kemudian mengajak badminton, dan di sanalah awalnya saya mulai suka olah raga tanpa dipaksa.
Entah gimana ceritanya saya jadi jalan cepat tiap pagi, fitness hampir setiap hari dan senam jantung sehat tiap 2kali seminggu. Dan iseng-iseng ikut latihan renang bareng anak-anak.
Fantastisnya, mulai merasakan berkurangnya rasa lapar.
Apakah saya kepengen kurus? Enggak sih, saya sadar banget target 57 Kg itu gak mudah dicapai, meski bukan berarti gak mungkin. Minimal semua kesehatan saya stabil aja deh, BB di angka 60 kg juga gpp, itu pasti menurunkan segala kolesterol, asam urat dan masalah pernapasan saya.
Kalau inget kata-kata So Ji Soeb bahwa sehat itu cantik, sehat itu seksi, itu aja sih target saya. Menjadi cantik dan seksi karena sehat, wajah lebih cerah dan fresh, banyak senyum karena gerakan kita gesit lagi dan olah raga pun membuat diri kita lebih rileks.
Big is beautiful kog, saya sadar banget sekurus-kurusnya saya, body saya bakalan tetap besar, tetapi setidaknya saya sehat dengan BB yang banyak berkurang dan segala keluhan sakit bisa lenyap (ga mau meminimalisir, kudu lenyap).
Saya harus sehat karena masih ada Naomi dan Nadhira yang butuh saya mendampingi mereka.
Dengan tetap obesitas dan dikungkung banyak penyakit, berarti saya egois, karena saya sedang membahayakan nyawa saya dan kemungkinan sedikit waktu bersama mereka lebih besar. Gimana saya bisa optimal menjaga dan mengasuh mereka kalau saya masih dikungkung banyak penyakit? Pilihannya cuma satu, harus sehat, dan salah satu kunci sehat adalah berat badan saya mesti mendekati ideal dan segala keluhan sakit lenyap.
Kalau saya sehat kan saya bisa bahagia dengan anak-anak saya
Kalau urusan badan besar, seenggak2nya saya tidak terlalu repot dengan ukuran baju yang saya ingin beli juga heheu
Hidup sehat, biar cantik dan seksi, itu aja kog
